SuaraIndo.id – Sebanyak 53 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Syeikh Zainuddin NW Anjani di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi nasi yang dibeli dari sebuah rumah makan.
Kejadian ini terjadi pada Minggu malam (22/9/2024) usai acara peringatan ad zikrol Hauliyah MDQH NW Anjani ke-53 di komplek ponpes tersebut.
Kapolsek Suralaga, Iptu Bambang Supriyanto, mengonfirmasi bahwa insiden ini bermula setelah para santri menikmati makanan yang disediakan oleh panitia acara.
“Para santri diduga keracunan setelah menyantap makanan yang diberikan oleh panitia,” katanya melansir dari ANTARA, Senin(23/9/2024).
Usai menyantap nasi tersebut, tak berapa lama para santri mengalami rasa mual, pusing, muntah, bahkan saat buang air besar (BAB) encer, melihat kejadian tersebut para korban langsung dilarikan ke Puskesmas dan klinik terdekat, seperti Klinik Syeikh Zainuddin, PKM Lenek, Kerongkong dan PKM Pringgesela untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Santri yang dinyatakan kondisinya sudah membaik diberikan untuk pulang, sedangkan yang belum membaik dirawat inap, dan kasus ini langsung di laporkan ke Polisi,” katanya.
Anggota Polsek yang mendapatkan laporan langsung menuju TKP, serta melakukan olah TKP, termasuk membawa sisa nasi yang diduga sebagai penyebab para santri alami keracunan, untuk diperiksa di Balai POM.
“Kasusnya kini dalam penyelidikan,” katanya.
Jumlah santri yang alami keracunan makanan sebanyak 53 orang, dan para santri tersebut telah mendapat perawatan di puskesmas dan klinik terdekat dari TKP.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS