Suaraindo.id – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menerima penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Barat atas komitmen, dukungan, dan peran aktifnya dalam pelaksanaan Sistem Payroll Zakat ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas Provinsi Kalbar yang digelar di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, belum lama ini.
Langkah ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah dan Baznas dalam memperkuat Gerakan Zakat Nasional menuju terwujudnya masyarakat Kalimantan Barat yang sejahtera dan berkeadilan sosial.
Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menegaskan dukungannya terhadap upaya Baznas memperkuat tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.
“Hari ini kita melakukan rapat koordinasi daerah yang merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan Baznas dalam mewujudkan tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalbar, lanjutnya, telah mengambil langkah konkret dalam mendukung Gerakan Zakat Nasional melalui program pemotongan zakat ASN berbasis sistem payroll bagi ASN Muslim, di mana gaji ASN secara otomatis dipotong sebesar 2,5 persen setiap bulannya untuk disalurkan melalui Baznas.
“Program ini sudah saya lakukan di Kabupaten Mempawah dan berjalan dengan baik. Mudah-mudahan nanti tidak hanya ASN di Kantor Gubernur, tetapi juga seluruh ASN di OPD. Kepada para pimpinan OPD, tolong setiap staf yang beragama Islam dipotong 2,5 persen dari gajinya. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada para bupati dan wali kota di Kalbar,” tegasnya.
Gubernur juga mendorong seluruh kepala daerah, termasuk yang non-Muslim, untuk turut mendukung pelaksanaan zakat ASN di wilayah masing-masing.
“Seorang bupati atau wali kota, meski non-Muslim, tetap punya kewajiban menjalankan tugas pemerintahan untuk mendorong ASN Muslim menunaikan zakatnya. Ini bagian dari upaya kita mensejahterakan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial,” terang Norsan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mencontohkan sistem pengelolaan zakat di Kuching, Malaysia, yang dinilai sangat profesional dan mampu mengelola aset produktif untuk pemberdayaan ekonomi umat.
“Ini contoh yang luar biasa. Saya berharap Baznas Kalbar juga bisa meniru sistem pengelolaan seperti itu agar zakat tidak hanya disalurkan, tetapi juga dikelola untuk pemberdayaan ekonomi umat. Kalau bisa, lakukan studi banding ke Kuching,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Ria Norsan juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan zakat agar memudahkan masyarakat berzakat dan bersedekah.
“Saat ini masyarakat sudah menggunakan handphone, sehingga mereka bisa lebih mudah bersedekah,” tutupnya.













